ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR) - Hallo sahabat Hidup Sehat, Pada kali ini kita memberikan info menarik tentang kesehatan yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR), saya telah menyediakan artikel artikel menarik tenatang kesehatan tentunya mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda memberikan maanfaat bagi yang membacanya.

Tentang : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)
Apa yang terjadi : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)

lihat juga


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)

PENYAKIT JAMUR (KANDISOSIS)

1. Definisi
 Penyakit jamur, yang bersifat akut / sub akut disebabkan oleh spesies candispa  candida albichos
 Mulut, Vagina, Kulit, Kuku, Bronki, Paru.
 Septikaula, endokurditis nichingitis.
2. Epidemiologi
 Menyerang semua umur.
 laki-laki / perempuan.
3. Ekiologi
 Tersering Candida Aibicahs : Kulit, mulut, selaput,nukosa vagina + feses orang normal.
 Endokarditis : C. Parapsilosi.
Septikamia : C. Tropikalis.
4. Pologinesis
Infeksi ini dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik. Endogen maupun eksogen.
1. faktor endogen
a. Perubhan Fisiologik.
 Kehamilan  Perubahan PH dalam Vagina
 Kegemukan  Keringat
 Debilibas
 Latrogenik
 Endokrinopati  g 3 gula darah kulit.
b. Umur : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi k/status imunologiknya tidak sempurna
c. imunologik : Penyakit genetic.
2. Faktor eksogen

a. iklim, panas+ kelembaban  perspinasi met
b. kebersihan kulit
c. Kebiasaan berendam kulit kaki dalam air yang terlalu lama  maserasi + memudahkan masuknya jamur.
5. Klasipikasi
1. Kandidosis selaput lendir.
a. Trush
 Biasanya P / Bayi
Pseudomembrah putih coklat muda kelabu yang menutupi lidah, palatum mole pipi bagian dalam + bagian rongga mulut lain.
 Lesi dapat terpisah-pisah dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut.
 Bila lepas : Daerah dasaaaaarnya basah.
b. Perleche
 Lesi berupa fisura pada sudut mulut
lesi ini mengalami maserasi, erosi, dan dasrnya eeritematosa.
 Faktor predisposisi : Defistensi riboflouin.
c. Vulvaginitis.
 sering pada penderita Dm k/ kadar gula darah dan urin  tinggi.
 Wanita hamil k/ penimbunan glikogen dalam evitel vagina.
 Keluahan utama
 Gatal di daerah vulava
 Rasa panas
 Nyeri sesudah Niksi
 Dispareunia.
 Tunda
 Hiperenia : Labia minora, iaitroitis vagina + Vagina 1/3 bagian bawah.
 Bercak putih kekunig-kuningan.
 Edema
 Ulkus-ulkus dangkal.
 Fluor albus  kekuningan. Berupa gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan  berasal dari massa yang terlepas dari dinding vulva / vagina terdiri atas bahan nekrotik, sel-sel epitel + jamur.
 Infeksi k/ kontak seksual dengan wanita yang menderita vulvovaginitis.

2. Kendidosis intertriginea
a. Kondidosis inter triginc a
 lesi dilipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glen penis, umbilikus.
 Bercak berbatas tegas, bersisik, basah + eritematosa.
 lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel, pustul-pustul keal atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosive dengan pinggir-pinggir yang kasar.
b. kandidosis perional
 lesi seperti maserasi : Pruritus Ani.
c. Kondidosis kutis generalisata.
 Lipat payudara, intergluteal, umbilikus.
 Palinhg sering P/ bayi denga ibu kandidosi, vagina / gangguan imunologik.
d. Poronikia + Onikonjikosis
 Pada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air
 Lesi koniorahan , pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras + berlekuk, kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tidak berkilat
e. Dapur Rash
 Sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti dermititis Iritan
3. Kondidosis Sistenik
 Endokorditis
 Pada penderita morfinis  Komplikasi penyuntikan yang dilakukan sendiri
 pada penderita Post op. jantung
 Meningitis
 Jamur menyebar ser. Homotogen
 Membantu
1. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit / usapan mukokutan  sel ragi, biastospon Hifa Semu.
2. Pemeriksaan Biokan
 Pengeretan
1. Menghindari / menghilangkan faktur predisposisi
2. Topikal
 Larutan ungu gentian ½ % - 1% adalah selaput lendir, 1- 2% adalah kulit dioleskan sehari 2x selama 3 hari
 Nistatin : salep, krim, emulsi.
 Amfoterisin B
 Group Azol : Mikonatol 2%  krim / bedak, Klomimazol 1%  bedak, larutan, krim.
 Nokonazol, Bafonazol, Isokonazol, Sikiopirok solamin 1%  Larutan, krim,.
 Antimikotik  Spektrum lucis.
3. Sistenik
 Tablet nistatin adalah menghilangkan infeksi fokal dalam sal. Cerna, Obat ini tidak diserap oleh usus.
 Amfoterisin B  Inmavena adalah kondidosis sistemik
 Perbmiosis
 Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor Predisposisi.



Demikianlah Artikel ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)

Sekian dari kami, mudah mudahan artikel ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR), bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan dari kami . salam Ayo Hidup Sehat !! .

Anda sedang membaca artikel ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR) dan artikel ini url permalinknya adalah http://kesehatan168.blogspot.com/2008/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html
Artikel Kesehatan Terbaru Lainnya kesehatan,ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)
Hidup sehat, sehat, sakit, penyakit,cara mengatasi, obat, kegunaan obat

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)"

Posting Komentar